Senin, 20 April 2009

Keprihatinanku ...

Kemarin sore (20 April) anak pertamaku minta diantar ke sekolahnya (SMPN 4 Bandung) karena sekolah mengadakan kegiatan muhasabah menjelang UN (anakku kelas IX). Kegiatan itu berlangsung sampai jam 6 pagi tadi (21 April). Waktu ku telepon, nada suaranya terdengar riang. Alhamdulillah, kegiatan itu membuatnya senang.

Sampai di rumah aku baca koran (kebiasaanku di pagi hari sebelum beraktivitas rutin lain). Begitu kulihat headline koran PR aku langsung merasa miris ... "Pengawasan Ujian Nasional Longgar" ... judul yang menyesakkan dada. Terlebih setelah membaca isinya. Wow! Ruarr biasa! Hebat! Betul-betul memalukan! Jika guru dan kepala sekolah memiliki mental seperti itu, kira-kira akan seperti apa jadinya para siswa nantinya.

Aku bersyukur karena aku memutuskan untuk mundur sebagai pengawas UN tahun ini karena syarat yang diminta sekolah tempatku mengawas yang tak bisa kupenuhi. Syarat itu sebenarnya mudah untuk dipenuhi tapi TIDAK BISA kulakukan; bersikap lunak dan "arif" terhadap para siswa selama UN berlangsung yang, menurut informasi yang kudapat, sudah menjadi kesepakatan kepala sekolah se Bandung. ???@#^#$!!?!@?

Makna lunak dan "arif" yang kubayangkan ternyata terjawab sudah dengan munculnya berita di koran PR pagi ini. Ketika kusampaikan pada suami, jawabannya: "Kalau seperti itu, untuk apa pemerintah mengeluarkan kebijakan pengawas silang, mendingan gak usah ada pengawas silang. Udah aja sama sekolahnya sendiri." Jawaban yang tepat pada sasaran.

Bagi orang lain mungkin bersikap lunak dan "arif" selama mengawas UN bukan masalah, namun bagiku itu adalah masalah besar. Bukan aku tidak peduli pada keberhasilan para siswa, namun bukan berarti menghancurkan aturan yang dibuat serta norma, agama, dan moral yang kita ajarkan pada para siswa. Kita tidak boleh menghalalkan segala cara demi mencapai satu tujuan dan gengsi pribadi.

Mudah-mudahan di hari kedua dan selanjutnya para pengawas tidak lagi seperti boneka yang bisa dikendalikan oleh kepala sekolah atau oleh kesepakatan yang tidak baik. Semoga!

Ya Allah,
Jadikanlah kami orang-orang yang selalu berada di jalan-Mu
Tetapkanlah hati kami untuk selalu bertaqwa kepada-Mu.

Amin yra




Tidak ada komentar: